KATA PENGANTAR
Assalamu
alaikum Wr.Wb
Piji
syukur penulis panjatkan ke hadirat ALLAH SWT, karena dengan izin-NYAlah
penulis dapat menyusun makalah dengan judul “SISTEM INFORMASI AKUNTANSI”.
Adapun tujuan penulis menyusun makalah ini
untuk memenuhi tugas akhir dari mata kuliah Bahasa Indonesia.
Rasa
terimah kasih yang sebesar-besarnya penulis ucapkan kepada pihak-pihak yang
telah membantu menyelesaiakan makalah ini. Terlebih untuk Pak Heraman Didipu
yang telah membimbing penulis dalam hal menyusun judul yang bagus.
Penulis
menyadari dalam penyusunan makalah ini masih terdapat banyak kekurangan yang perlu diperbaiki. Oleh karena
itu, penulis mengharapkan saran dan kritk dari semua pihak yang sifatnya
membangun dari semua pihak. Akhir kata, semoga makalah ini dapat bermanfaat
bagi kita semua.
Wassalamu
alaikum Wr. Wb
BAB I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Informasi dari suatu perusahaan, terutama informasi
keuangan dibutuhkan oleh berbagai macam pihak yang berkepentingan. Pihak-pihak
di luar perusahaan, seperti kreditur, calon investor, kantor pajak dan
lain-lainnya memerlukan informasi ini dalam kaitannya dengan kepentingan
mereka. Di samping itu, pihak intern yaitu manajemen juga memerlukan informasi
keuangan untuk menegtahui, mengawasi dan mengambil keputusan-keputusan untuk
menjalankan perusahaan.
Informasi juga merupakan sumber daya, sama seperti
pabrik dan peralatan. Produktivitas, sebagai faktor yang penting untuk
mempertahankan daya saing perusahaan, dapat ditingkatkan dengan sistem
informasi yang lebih baik. Akuntansi merupakan teknik yang menggambarkan proses
yang menghubungkan sumber data melalui komunikasi dengan para penerima informasi.
[1]
Sistem Informasi Akuntansi adalah suatu komponen
organisasi yang mengumpulkan, menggolongkan, mengolah, menganalisa dan
mengkomunikasikan informasi keuangan yang relevan untuk pengambilan keputusan
kepada pihak-pihak luar (seperti inspeksi pajak, investor, dan kreditur) dan
pihak-pihak dalam (terutama manajemen).[2]
Informasi tersebut dikomunikasikan kepada para pembuat keputusan.
Sistem informasi akuntansi juga sangat penting bagi
dunia bisnis atau bagi setiap perusahaan. Karena dalam hal ini, sistem
informasi akuntansi mempunyai posisis sebagai pemberi informasi akuntansi
kepada pihak-pihka luar perusahaan. Agar mereka tahu apa yang terjadi dalam
perusahaan selama periode tertentu.
1.2 Rumusan Masalah
Dari
uaraian di atas maka permasalahan yang dikaji adalah sebagai berikut :
1. Apa
definisi dari sistem informasi akuntasi ?
2. Mengapa
akuntansi sebagai sistem informasi ?
3. Bagaimana
pengembangan sistem informasi akuntansi ?
1.3 Tujuan Masalah
Tujuan penulisan makalah ini adalah :
1. Untuk
mengetahui definisi dari sistem informasi akuntansi.
2. Dapat
menegtahui akuntansi sebagai sistem informasi.
3. Agar
dapat mengetahui pengembangan sistem informasi akuntansi.
BAB II
PEMBAHASAN
1.1
Definisi
Sistem Informasi Akuntansi
Sistem
adalah suatu kerangka dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, yang
disusun sesuai dengan suatu skema yang menyeluruh untuk melaksanakan suatu
kegiatan atau fungsi utama dari perusahaan.[3]
Informasi adalah data yang diolah,
yang sangat penting bagi manajemen dalam suatu pengambilan keputusan, informasi mengarahkan dan memperlancar
kegiatan usaha sehari-hari.[4]
Akuntansi adalah sebagai suatu
sistem informasi, mengidentifikasikan, mengumpulkan, memproses dan
mengomunikasikan informasi ekonomi mengenai suatu entitas ke berbagai kelompok
orang.[5]
Sistem Informasi Akuntansi adalah
merupakan kumpulan sumber daya, seperti manusia dan peralatan, yang dirancang
untuk mengubah data keuangan dan data lainnya ke dalam informasi.[6]
1.2
Akuntansi
Sebagai Sistem Informasi
Akuntansi dan sistem informasi
sangat erat kaitannya. Adapun hubungan antara akuntansi dan sistem telah
ditetapkan oleh America Accounting Association yaitu bahwa pada dasarnya
akuntansi adalah sebuah sistem informasi. Tepatnya, akuntansi adalah penerapan
dari teori umum informasi untuk masalah-masalah operasi ekonomi yang efisien.[7]
Akuntansi juga merupakan bagian besar dari informasi umum yang dinyatakan dalam
bentuk kuantitaif. Dalam konteks ini, akuntansi merupakan bagian dari system
informasi umum suatu kesatuan operasional dan juga merupakan bagian dari bidang
besar di bawah nama konsep infomasi.
Sistem informasi akuntansi merupakan system
informasi formal. System ini mengandung semua karateristik yang meliputi tujuan
( kegunaan), tahap (proses), tugas, pengguna, dan sumber daya.
1.)
Tujuan
(kegunaan)
Adapun
tujuan utama dari system informasi akuntansi yaitu :
(a.) Sistem
akuntansi yang disusun harus dapat memberikan informasi yang sistematis dengan
memenuhi prinsip cepat, artinya bahwa system akuntansi yang disusun harus mampu
menyediakan data atau informasi yang diperlukan dengan cepat dan tepat waktu,
serta dapat memenuhi kebutuhan.
(b.) Sistem
akuntaansi yang disusun harus memenuhi prinsip aman dan mempunyai pengawasan intern yang baik, dengan
demikian berarti bahwa system akuntansi tersebut dapat ikut membantu menggambarkan harta yang
dimilki oleh perusahaan.
(c.) Sistem
akuntansi yang disusun harus memenuhi prinsip efisiensi biaya, artinya bahwa
jika system akuntansi tersebut baik, maka akan dapat menekan timbulnya biaya.
2.)
Tahap
(proses)
Proses akuntansi terdapat dua
bentuk yaitu : pemprosesan transaksi dan pemprosesan informasi.
Pemprosesan transaksi menyajikan
informasi catatan prestasi dan informasi pengarah perhatian, sedangkan
pemprosesan informasi diputuskan pada informasi untuk pengambilan keputusan :
(a.) Pemprosesan
transaksi
Transaksi adalah peristiwa ekonomi
yang dapat diukur dalam satuan keuangan, yang mempengaruhi harta dan ekuitas
perusahaan, dan yang tercermin dalam rekening dan ikhtisar keuangan perusahaan.
Transaksi ekstern terjadi akibat pertuukaran antara
perusahaan dengan pihak-pihak luar. Transaksi intern terjadi akibat operasi
intern perusahaan.
(b.) Pemprosesan
informasi
Pemprosesan informai melibatkan
penggunaan model pengambilan keputusan, seperti model-model akuntansi
manajerial. Bebrapa dari masukan yang dibutuhkan diperoleh sebagai hasil
samping pemprosesan transaksi. Tetapi, banyak dari masukan yang harus diproses
dari sumber-sumber lain, baik intern maupun ekstern.
3.)
Tugas
Operasi
dari system informasi akuntansi mempunyai tugas atau fungsi yaitu :
(a.) Pengumpulan
data
Dalam pengumpulan data ada beberapa
langkah yang harus diperhatiakn yaitu
(1.) observasi
lingkungan yang menimbulkan data, observasi ini biasanya dilakukan oleh
manusia.
(2.) penetapan data untuk kemudian menarik data
tersebut ke dalam system, jika data tersebut bersifat kuantitatif, maka
terhadap data tersebut biasanya dilakukan pemgukuran-pengukuran terlebih
dahulu. Setelah itu, biasanya dilakukan pencatatan data ke dalam
formulir-formulir, diabsahkan dan kemudian dijadikan sebagai dokumen sumber
tertulis.
(b.) Pengelompokan
data
Untuk menjamin keabsahan data serta
kecermatan kerja, data perlu dikelompokan agar dapat ditempatkan pada kategori
yang telah ditentukan sebelumnya. Setelah data dikelompokan menurut
kategorinya, maka data dapat dikirim atau dipindahkan dari tempat penyusunan
data ke tempat pengolahan data.
Data yang telah disusun akan
dikoelompokan oleh staf bagian pemasaran berdasarkan nama langganan, alamat
langganan, jenis produk yang dipesan, jumlah produk.
(c.) Pengolahan
data
Untuk menjadi informasi yang telah
digunakan, data yang telah diperoleh harus diolah terlebih dahulu. Di dalam
pengolahan data, tidak menutup kemungkinan bahwa data-dataa tersebut
dikelompokan kembali sehingga lebih rinci diikhtisarkan menurut jenisnya dan kemungkinan pula data
dipindahkan ke dokumen atau media yang lain. Bila data tersebut bersifat
kuantitatif, biasanya dilakukan perhitungan-perhitungan dan
perbandingan-perbandingan dengan data serta efek terhadap informasi yang pernah
dilaporkan. Stelah melalui tahap pengabsahan data, selanjutnya data yang telah
dianggap akurat disusun ke dalam satu atau lebih karakteristik informasi yang
dapat disampaikan.
(d.) Manajemen
data
Data-data yang lalu dan telah
menghasilkan informasi akan tetap berguna untuk pengambilan keputusan di masa
mendatang. Sehingga manajemen data mempunyai tugas di samping menyimpan data,
pemutahiran data, juga mengambil data yang telah tersimpan.
Penyimpanan data dilakukan dengan
cara memfile data dengan baik, penyimpanan data ada yang bersifat permanen atau
sementara untuk menunggu proses berikutnya. Pemutahiran data yaitu,
memperbaharui data-data yang telah ada sesuai dengan keadaan operasional yang
terakhir, kejadian-kejadian serta kebijakan yang terbaru. Retrieve adalah suatu
pekerjaan membongkar kembali data-data yang telah tersimpan untuk proses lebih
lanjut.
(e.) Output
/ informasi
Tuas
terakhir dari system informasi akuntansi adalah bagaimana mengikhtisarkan data
menjadi output atau informasi. Output dar data ini terdapat dalam 2 bentuk
yatiu :
(1.)
Dokumen
Yang
dimaksud dengan dokumen output disini adalah seprti faktur pembelian atau chek.
Output yang berupa dokumen seperti ini dapat dikembalikan lagi kepada system
informasi untuk dijadikan informasi bagi pihak extern.
(2.)
Laporan
Untuk
mengkomunikasikan output kepada pemakainya, diperlukan suatu laporan dan dalam
pembentukan suatau pelaporan masuh melalui beberapa tahap pelaporan yaitu
meliputi penyiapan laporan dari data yang telah diproses, analisis dan
interpretasi data yang ada, untuk kemudian laporan disampaikan secara fisis
kepada para pemakai.
4.)
Pengguna
informasi
pada hakekatnya kebutuhan Informasi
terjadi 2 arah yaitu antara pihak intern dan pihak ekstern, dalam arti saling
membutuhkan. Informasi dari organisasi perusahaan yang disampaikan kepada pihak
ektern dilakukan oleh manajemen, namun merupakan hasil pengolahan dari sistem
informasi akuntansi.
Hal
ini dikatakan demikian karena tanggung jawab akhir atas kebenaran, ketelitian,
kelayakan informasi yang dipublikasikan atau diberikan kepada pihak ekstern dilakukan
oleh manajemen.
Pengguna intern terdiri dari para
manajer dan karyawan perusahaan. Sedangkan pengguna ekstern meliputi
pihak-pihak yang berkepentingan di luar perusahaan, seperti kreditor, pemasok,
pelanggan, pemegang saham, badan-badan pemerintah, dan serikat pekerja.
(a.) Adapun
peran sistem informasi akuntansi bagi pengguna ekstern yaitu :
(1.)
Kreditur
Lembaga keuangan yang memberikan kredit
kepada suatu perusahaan sangat berkepentingan untuk mengetahui kondisi
perusahaan yang akan diberi kredit. Laporan keuangan adalah alat untuk
penialain kondisi itu, karena dari laporan keuangan, lembaga keuangan tersebut
dapat menganalisis rasio-rasio keuangan yang dapat dijadikan dasar sebagai
penilaian terhadap kemampuan perusahaan dalam mengembalikan pokok pinjaman dan
bungan. Dalam hal ini laporan keuangan suatu perusahaan menjadi sangat penting,
di samping para kreditur juga akan mencari informasi dari pihak-pihak lain yang
dapat dipercayai.
Setelah kredit diberikan, baik pemberi
pinjaman ataupun peminjam menghendaki informasi tentang posisi keuangan, hal
tersebut menunjukan adanya saling membutuhkan informasi. Kebutuhan saling tukar
informasi tersebutt terjadi dan dapat dipenuhi oleh system informasi akuntansi.
(2.) Pemasok
Suatu perusahaan industri atau suatu perusahaan dagang yang menjual
suatu produk tertentu, melakukan pembelian
bahan baku atau barang-barang yang akan
dijualnya kembali dari beberapa penjual.
Pada umunya pembelian seperti ini
dilakukan secara kredit. Para penjual tersebut tidak akan langsung saja
mengizinkan atau menjual barangnya, tentu saja dia akan mencari tahu terlebih
dahulu mengenai :
(a.) Tingkat
kepercayaan yang ia bisa berikan kepada calon pembelinya.
(b.) Berapa
besar kredit yang telah ia peroleh
(c.) Berapa
besar uang yang telah ia cadangkan untuk pengajuan kredit tersebut
(d.) Berapa
besar kemampuan calon pembeli dalam pembayaran kembali.
(3.) Pelanggan
Para pelanggan sangat membutuhkan sekali
informasi dari organisais perusahaan. Adapun informasi yang dibutuhkan antara
lain adalah :
(a.) harga suatu barang / produk
(b.) Potongan
pembelian atau diskon
(c.) Tempat
pembelian barang / produk
(d.) Syarat
pembelian barang / produk
(e.) Cara pembelian barang / produk, apakah secara
kredit atau tunai.
Informasi seperti itu dapat
diperoleh dari iklan / advertensi atau katalog-katalog, daftar harga, atau
dapat diperoleh langsung dari cabang organisasi perusahaan setempat.
Para langganan yang melakukan pembelian barang
secara kredit, memerlukan informasi mengenai posisi utanngnya pada suatu saat
dan apabila mereka akan melunasi sebelum saat jatuh tempo, keuntungan apa yang
dapat diperoleh. Informasi seperti yang di atas dapat dipenuhi oleh sistem
informasi akuntansi.
(4.) Pemegang
Saham
Pemegang
saham suatu perusahaan sangat berkepentingan untuk mengetahui kondisi
perusahaannya, yaitu untuk menilai hasil kerja manajemen yang telah ditunjuk
dan dipercayainya, untuk kemudian mengevaluasi hasil kerja tersebut dan
menggariskan perencanaan untuk masa-masa mendatang.
Laporan
keuangan yang diterbitkan oleh manajemen merupakan alat penilaian bagi pemegang
saham, misalnya dalam setiap periode, dapat bermanfaat bagi pemegang saham
untuk dengan cepat mengambil keputusan dan tidak menjadikan kondisi perusahaan
yang buruk menjadi akut. Penyjian laporan-laporan tersebut merupakan tugas bagi
sistem informasi akuntansi.
(5.) Badan
Pemerintah
Dilihat
secara keseluruhuan, pemerintah mempunyai tanggung jawab terhadap pertumuhan
ekonomi dan kesejahteraan warga negaranya. Berbagai peraturan dibuat untuk
memantau segala sisi kehidupan di Negara ini, untuk itu pemerintah membutuhkan
informasi. Lebih spesifik lagi, pemerintah melalui instansi-instansi yang
terkait dengan organisasi perusahaan, dalam menunaikan tugas-tugasnya
memerlukan informasi. Misalnya, departemen tenaga kerja di dalam Negeri ataupun
yang berada di luar Negeri membutuhkan informasi. Perusahaan Umum Asuransi
Sosial Tenaga Kerja (ASTEK) membutuhkan informasi dari perusahaan-perusahaan
tentang jumlah tenaga kerjanya, besar gaji / upah yang diberikan oleh
perusahaan, besarnya premi asuransi yang dibayar sendiri oleh buruh / karyawan
dan besarnya premi yang dibayar oleh perusahaan.
Bila
perusahaan tersebut adalah Badan Usaha Milik
Negara, maka tidak hanya informasi tersebut di atas yang dibutuhkan bagi
pemerintah, namun informasi mengenai operasional dari pada perusahaan samoai
dengan bagaimana prospekuntuk masa-masa yang akan datang harus dilporkan kepada
departemen-departemen yang telah ditunjuk oleh pihak pemerintah selaku pemegang
saham.
Jika orgaanisasi perusahaan, baik itu
perusahaan swasta maupun Badan Usaha Milik Negara yang beroperasi secara
internasional, pemerintah (Luar Nergeri) setempat menuntut suatau pelaporan
dari organisasi-organisasi perusahaan tentang kegiatannya.
(6.) Serikat
Pekerja
Sebagai
pelindung terhadap tenaga kerja, serikat pekerja membutuhkan informasi atas
kesejahteraan dari organisasi perusahaan kepada tenag kerjanya,
informasi-informasi tersebut biasanya mengenai informasi keuangan yang
disiapkan oleh system informasi keuangan, seperti tingkat upah / gaji yang
diterimakan kepada buruh dan pegawai, tunjangan-tunjangan yang diberikan oleh
perusahaan selain upah / gaji, pembagian dari sebagian laba yang diperoleh,
potongan-potongan atas upah / gaji seperti asuransi, pajak, tunjangan hari tua.informasi
lain juga sering dibutuhkan oleh serikat pekerja dalam kaitannya dengan
perlindungan hak-hak para pekerja, seperti penggunaan jam kerja (waktu kerja),
pemberian istrahat, cuti serta produktivitas para pekerja, pengambilan diri
para pekerja yaitu dalam kaitannya terhadap pembinaan tenaga kerja.
b.)
Peranan sistem
informasi bagi pengguna intern yaitu :
Sistem
informasi akuntansi untuk kebutuhan intern dimaksudkan untuk menciptakan suatu
prosedur-prosedur skematis yang dapat mengusahakan timbulnya biaya yang
sekecil-kecilnya, akan tetapi output yang dihasilkan tetap memenuhi standar-standar
yang telah dicanangkan. Informasi-informasi yang disajikan untuk kebutuhan
intern bersifat rutin dan periodic dari bagian ke bagian lain untuk kemudian
menghasilkan data yang matang untuk suatu pengambilan keputusan bagi manajemen.
Bila melihat peranan sistem informasi akuntansi adalah sangat penting bagi
pengambilan keputusan, menjadikan tantangan bagi penyusunan sistem informasi
akuntansi untuk lebih memperbanyak pertimbangan-pertimbangan dalam penyusunan
sistem, tanpa melupakan prinsip ekonomi.
Tantangan yang paling berat bagi
penyusunan sistem informasi akuntansi adalah bahwa pada kenyataannya sulit
dalam menilai, mengukur dan meramalkan data, atau kenyataan yang akan timbul
dalam hubungannya terhadap manfaat dari laporan yang disiapkan itu sendiri
yaitu hasil dari serangkaian prosedur dalam sistem informasi akuntansi.
Tantangan
–tantangan yang dimaksud dapat pula disebut dengan kendala, yaitu hambatan baik
yang bersifat internal maupun eksternal. Kendala-kendala tersebut menjadikan
konfigurasi suatu sistem mempunyai keterbatasan kemampuan.
5.)
Sumberdaya
Sistem Informasi
Sistem
informasi membutuhkan sumberdaya untuk dapat berfungsi. Sumberdaya dapat
diklasifikasikan sebagai data, bahan pendukung, peralatan, sumberdaya manusia,
dan dana.
Sistem
informasi pada umunya diberi nama menurut sumberdaya yang digunakan. Suatu
sistem informasi yang didominasi oleh sumberdaya manusia dinamai sistem
informasi manual. Sistem informasi yang menekankan pada pengguna peralatan
dinamai sistem informasi terotomosi. Jika suatu informasi melibatkan penggunaan
computer dan perlengkapan-perlengkapannya, ia dinamakan sistem informasi dengan
komputer.
2.3 Pengembangan Sistem Informasi Akuntansi
Seperti
telah dikemukakan, bahwa sistem informasi berkembang mengikuti pertumbuhan organisasi
perusahaan itu sendiri. Artinya bahwa suatu sistem informasi yang baru akan
menggantikan sistem informasi yang selama ini digunakan dan sudah tidak memadai
untuk memenuhi kebutuhan informasi organisasi perusahaan saat ini.
Tuntutan pengembangan terhadap
sistem informasi ini disebabkan karena setiap sistem informasi mempunyai siklus
umur yang terbatas, ada dua faktor yang membuat sisstem informasi ini memiliki
memiliki siklus umur yaitu:
(a.) Pertumbuhan
dari organisasi perusahaan
(b.) Perubahan
teknologi dari pengolahan informasi.
Karena
sistem informasi memiliki siklus kehidupan yang tertentu, maka pengembangan sistem
informasi merupakan suatu pekerjaan yang “siklikal”. Siklus pengembangan system
informasi itu sendiri terdiri dari beberapa tahap, yaitu:
1.) Perencanaan Sistem
Perencanaan
sistem dimulai dari kenyataan bahwa organisasi perusahaan berkembang, sehingga
menimbulkan kendala-kendala bagi sistem informasi yang ada. Hal itu menyebabkan
sistem informasi yang telah ada tidak memadai lagi untuk operasional saat ini.
Survei-survei dan analisis dibuat untuk mengetahui masalah-masalah yang
ditimbulkan oleh sistem yang ada tersebut. Analisis sistem mensurvei dan
menganalisis sistem informasi yang sedang digunakan untuk menentukan jenis
iinformasi yang sebetulnya dibutuhkan dan sesuai dengan kondisi perusahaan saat
ini. Analisis yang lain yaitu sehubunan dengan teknologi yang diterapkan, bila
dalam sistem informasi yang lama yaitu sistem informasi yang sedang dugunakan
saat ini merupakan sistem informasi manual, maka dalam membuat proposal sistem
informasi yang baru dapat dipertimbangkan masuknya teknologi di dalam sistem
informasi yang baru tersebut.
Pengkajian dan penyusunan sistem akan
mencakup analisis terhadap manfaat dari
pada biaya yang akan dikeluarkan sehubungan dengan perubahan sistem informasi.
Jika teknologi dimasukkan dalam sistem yang baru juga akan dievaluasi usulan
dari pabrik pembuat alat pemproses, agar bisa memilih jenis peralatan yang
sesuai, penyiapan service pemeliharaan, penyediaan biaya pembelian.
Prosedur-prosedur
dalam sistem juga harus disusun kembali supaya efisien serta keandalan data
dapat terjamin. Pada sistem EDP (Electronik Data processing), prosedur-prosedur
harus diprogramkan “layout” pencatatan serta format pelaporan didesain sesuai
dengan kebutuhan.
Aspek lain yang tidak dapat dihindari oleh
adanya perubahan sistem secara besar-besaran adalah aspek kepegawaian. Hampir
setiap adanya perubahan sistem informasi, akan melibatkan berbagai masalah
kepegawaian, seperti mutasi pegawai, penerimaan pegawai baru, dan latihan
pegawai, yang ini semua juga menimbulkan biaya.
2.)
Implementasi
Sistem
Setelah pola sistem yang baru selesai
dikerjakan, bila perubahan itu secara besar-besaran, sebaiknya dibuat jadwal dari berbagai langkah-langkah sebagai
pelengkap untuk rancangan yang baru. Pembuatan jadwal ini dimaksudkan agar
implementasi berjalan secara berurutan sarta terkoordinasi dengan baik.
Dalam implementasi ini, prosedur
pengolahan data harus diuji pengistalasian peralatan yang baru akan dilakukan,
setelah peralatan baru dipasang, maka
kemudian dicoba dan diuji. Langkah-langkah lain yang harus dilakukan adalah
memberikan karyawan baru, serta mutasi pegawai perlu bila diperlukan. Standar
pengendalian sebagai alat pengawasan harus sudah siap diciptakan.
Bila sistem informasi telah untuk
dioperasikan, implementasi berikutnya adalah dijalankannya kedua sistem, baik
yang lama serta yang baru secara bersama-sama, karena dari praktek-praktek
tersebut dapat dinilai bahwa di dalam sistem informasi yang baru tersebut masih
terdapat kekurangan. Dan sistem baru ini akan menjadi sempurna bila kekurangan
tersebut dapat diperbaiki. Sebaimana mestinya, langkah paling akhir dari setiap
tahap implementasi ini adalah penggantian sistem informasi lama dengan sistem
informasi baru yang telah disusun secara optimal itu.
BAB
III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Sistem informasi akuntansi merupakan
sekumpulan sumber daya yang dirancang
untuk mentranformasi data menjadi informasi. Informasi ini dikomunikasikan ke
berbagai pengambil keputusan.
Akuntansi dikatakan sebagai sistem
informasi karena akuntansi menjadi alat bagi manajemen untuk memberikan
informasi tentang segala kejadian di perusahaan selama periode tertentu. Dengan
akuntansi ini pihak manajemen memepertanggung jawabkan segala tugas dan
kewajiban yang diberikan oleh pemilik perusahaan kepadanya. Dan pihhak-pihak
diluar perusahaan seperti pemerintah
melalui jawatan pajak, bank, kreditur dan lainnya sering melakukan
informasi tentang hasil usaha perusahaan, yang mana hal itu juga diberikan oleh
akuntansi.
Karakteristik pengembangan sistem
informasi akuntansi biasanya terdiri dari perencanaan sistem dam implementasi sistem.
Perencanaan sistem melibatkan penyusunan solusi dan evaluasi solusi untuk
menyelesaikan masalah sistem. Sedangkan implementasi sistem mencakup pengujian
solusi sebelum implementasi, dokumentasi, serta evaluasi sistem pada saat
sistem tersebut mulai dioperasikan untuk memastikan bahwa sistem berfungsi
sesuai dengan yang telah direncanakan.
3.2
Saran
Saran yang penulis bisa berikan dalam
penyusunan makalah ini adalah bahwa akuntansi dan sistem informasi itu tidak
dapat dipisahkan. Maka dari itu setiap perusahaan atau akuntan dapat bertindak
secar professional. Dalam hal ini akuntan dapat menjalankan aktivitas
pengenbangan sisten informasi akuntansi baik untuk perusahaannya sendiri atau
perusahaan orang lain, karerna mereka memiliki posisi sebagai konsultan atau
dengan kata lain mereka sebagai pemberi informasi akuntansi.
DAFTAR
PUSTAKA
Baridwan,
Zaki.2000. sistem Akuntansi. Edisi 5.
Yogyakarta : BPFE.
Bodnar,
H. George dan Hopwood S. William. 2006. Sistem
Informasi Akuntansi. Edisi 9. Yogyakarta : Andi.
Nurchamid,
Tafsir dan Pujiastuti, Sri. 1988. Sistem
Informasi Akuntansi 1. Jakarta : Karunika.
Sutabri,
Tata. 2004. Sistem Informasi Akuntansi.
Yogyakarta : Andi.
Wilkinson,
W. Joseph. 2003. Sistem Akuntansi &
Informasi. Edisi Ketiga. Yogyakarta : Andi.
Wahyono,
Teguh. 2004. Sistem Informasi Akuntansi :
Analisis, Desain & Pemograman Komputer. Yogyakarta : Andi
[2] Steven A. Moscove, Mark G.
Sinkin, Accounting Information Systems,
(John Wiley & Sons : inc, 1981),
hlm. 4.
[3] Drs. Tafsir Nurchamid, AK dan Sri Pujiastuti,
S. E, Sistem Akuntansi I, (Jakarta : Karunika, 1988), hlm. 5.
[5] George H. Bodnar dan William S.
Hopwood, Sistem Informasi Akuntansi Edisi
9,( Yogyakarta : Andi, 2006), hlm.
3.
[7] Komite persiapan Rumusan Teori
akuntansi Dasar, Statement Of Basic Accounting Theory. (Evanston : III,
1966), hlm. 64.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar