LAPORAN KEUNGAN
Oleh
Agustiany Nteseo
921 409 028
Fakultas Ekonomi Dan Bisnis
Universitas Negeri Gorontalo
Abstrak
Suatu kegiatan
akuntansi yang berasal dari hasil operasi pencatatan keuangan yang ditentukan
melalui suatu kinerja dalam pengambilan keputusanyang ditujukan untuk pemenuhan
kebutuhan secara bersama atau secara umum. Kegiatan ini dapat diakui bila
ekonominya diperoleh dengan mengeluarkan suatu kebijakan untuk dapat
menyelesaikannya. Hasil usaha ini membandingkan suatu pendapatan serta
penyajiannya yang secara terperinci dari
semua transaksi yang dibentuk langsung
atau secara bertahap baik yang mengalami keuntungan atau devisit. Bila
dari hasil laporan perusahaan berada pada kondisi yang diharapkan kondisi
operasional untuk sebuah likuiditas yang lebih yang perkiraannya terkait dengan
aktivitas utang dan modal.
Kata
kunci : laporan laba-rugi, laporan perubahan modal, neraca, arus kas
Pendahuluan
Pemenuhan kebutuhan di masa sekarang
ini, yang terjadi sudah semakin meningkat. Khususnya di dalam rumah tangga
perusahaan baik dagang maupun jasa. Pemenuhan kebutuhan ini di dasarkan pada
perolehan laba yang diperoleh setiap periode, unutk itulah mereka membuat suatu
kebijakan yang efisien yaitu pembuatan laporan keuangan. Laporan keuangan
dimaksudkan untuk penyampaian informasi keuangan kepada pihak luar perusahaan
atau sebagai pemegang saham yang di perlukan sebagai bahan pertimbangan alokasi
pemprosesan laba dan pengambialn keputusan bila sewaktu-waktu terjadi
kesepakatan kembali untuk bekerja sama.
Pemerataan hasil yang di capai dalam
sebuah laporan, harus jelas sesuai dengan kondisi dan persetujuan dari
pihak-pihak yang terlibat, pengelompokannya juga harus seimbang dalam penentuan transaksi yang ada dalam
neraca. Sehingga kejelasan dalam laporan keuangan dapat diperhitungkan
keasliannya.
A. PENGERTIAN
LAPORAN KEUANGAN
- Pengertian Laporan Keungan
Laporan keungan adalah laporan
yang berisi informasi tentang kondisi keungan dari hasil operasi perusahaan
pada periode tertentu. Menurut standar
akuntansi keuangan (SAK), laporan keuangan meliputi neraca, perhitungan
laba-rugi, laporan perubahan posisi keuangan, laporan arus kas, dan catatan
atas laporan keuangan. Laporan keuangan di Indonesia harus disusun secara
akrual, kecuali untuk laporan arus kas.
Kerangka dasar penyusunn dan penyajian laporan keuangan yang terdapat dalam
standar akuntansi Keuangan Tahun 2002 (SAK 2002) mendefinisikan beban sebagai berikut : beban (expense) adalah
penurunan manfaat ekonomi selam suatu periode akuntansi dalam bentuk arus
keluar atau berkurangnya aktiva atau terjadinya kewajiban yang mengakibatkan
penurunan ekuitas yang tidak menyangkut pembagian kepada penanaman modal
Kriteria suatu transaksi dianggap sebagai beban sebagai berikut :
-
Adanya penggunaan
aktiva atau terjadinya kewajiban.
-
Penggunaan aktiva
atau kewajiban tersebut mengakibatkan penurunan ekuitas.
Transaksi yang
memenuhi kriteria beban misalnya ; membayar rekening listrik,memakai
perlengkapan kantor,gaji pegawai yang belum dibayar.Tidak semua transaksi yang
mengakibatkan penurunan aktiva di anggap sebagai beban,misalnya membayar utang
kepada pemasok Transaksi ini tidak bisa dianggap sebagai beban karena
pembayaran utang kepada pemasok tidak menagkibatkan penurunan ekuitas melainkan
mengurangi utang.
2. Tujuan
Laporan Keuangan
Laporan keuangan memiliki tujuan
sebagai berikut :
a.
Menyajikan informasi yang
menyangkut posisi keuangan, kinerja serta perubahan posisi keuangan suatu
perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan
keputusan ekonomi.
b.
Untuk memenuhi kebutuhan bersama
sebagian besar pemakai walaupun tidak menyediakan semua informasi yang
memuaskan karena secara umum menggambarkan pengaruh keungan dari kejadian masa
lalu dan tidak diwajibkan untuk menyediakan informasi non keungan.
c.
Untuk menyatakan apa yang telah
dilakukan manajemen atau pertanggung jawaban manajemen atas sumber daya yang
dipercayakan kepadanya.
3. Pengakuan
Unsur Laporan Keuangan
Pengakuan merupakan proses
pembentukan suatu pos yang memenuhi definisi unsur serta kriteria pengakuan
sebagai berikut :
a.
Ada kemungkinan bahwa manfaat
ekonomi yang berkaitan dengan pos tersebut akan mengalir atau kedalam
perusahaan.
b.
Pos tersebut mempunyai nilai atau
biaya yang dapat di ukur dengan andal.
·
Pengakuan aktiva
Aktiva diakui dalam neraca kalau manfaat ekonominya besar kemungkinan
akan diperoleh perusahaan di masa depan dan aktiva tersebut mempunyai nilai
atau biaya yang dapat diukur dengan andal.aktiva tidak diakui dalam neraca
kalau pengeluaran telah terjadi dan manfaat ekonominya dipandang tidak mungkin
mengalir kedalam perusahaan setelah
periode akuntansi berjalan.
·
Pengakuan kewajiban
Kewajiban diakui dalam neraca kalau pengeluaran sumber daya yang
mengandung manfaat ekonomi besar kemungkinan akan dilakukan untuk menyelesaikan
kewajiban sekarang dan jumlah yang harus diselesaikan dapat diukur dengan
andal.
·
Pengakuan penghasilan
Penghasila diakui dalam laporan laba-rugi kalau kenaikan manfaat ekonomi
di masa depan yang berkaitan dengan peningkatan aktiva atau penurunan kewajiban
telah terjadi dan dapat diukur denagn andal. Hal ini berarti pengakuan
penghasilan terjadi bersamaan dengan pengakuan kenaikan aktiva atau penurunan
kewajiban.
·
Pengakaun beban
Beban diakui dalam laporan laba-rugi kalau penurunan manfaat ekonomi
masa depan yang berkaiatan dengan penurunan aktiva atau peningkatan kewajiban
telah terjadi an dapat di ukur dengan andal. Ini berarti pengakuan beban
bersamaan dengan pengakuan kenaikan kewajiban atau penurunan aktiva.
4. Pengukuran
Unsur Laporan Keuangan
Pengukuran adalah proses
penetapan jumlah uang untuk mengakui dan memasukkan setiap unsur dalam neraca
dan laporan laba-rugi. Sejumlah dasar pengkuran yang berbeda digunakan dalam
derajat dan kombinasi yang berbeda dalam laporan keuangan. Berbagai dasar
pengukuran tersebut adalah sebagai berikut :
a.
Biaya historis
Aktiva
dicatat sebesar pengeluaran kas (setara kas) yang dibayar atau sebesar nilai
wajar dari imbalan yang diberikan untuk memperoleh aktiva tersebut pada saat
perolehan. Kewajiban dicatat sebesar jumlah yang diterima sebagai penukar dari
kewajiban atau dalam keadaan tertentu (misalnya pajak penghasilan) dalam jumlah
kas (setara kas) yang diharapkan akan dibayarkan untuk memenuhi kewajiaban
dalam pelaksanaan usaha yang normal.
b.
Biaya kini
Aktiva
dinilai dalam jumlah kas (setara kas) yang seharusnya dibayar bila aktiva yang
sama atau setara aktiva diperoleh sekarang. Kewajiban dinyatakan dalam kas
(setara kas) yang tidak didiskontokan yang mungkin akan diperlukan untuk
menyelesailan kewajiban sakarang.
c.
Nilai realisasi/penyelesaian
Aktiva
dinyatakan dalam jumlah kas (setara kas) yang dapat diperoleh sekarang dengan
menjual aktiva dalam pelepasan normal. Kewajiban dinyatakan sebesar nilai
penyelesaian, yaitu jumlah kas (setara kas) yang tidak didiskontokan yang
diharapkan akan dibayarkan untuk memenuhi kewajiaban dalam pelaksanaan usaha
normal.
d.
Nilai sekarang
Aktiva
dinyatakan sebesar arus kas masuk bersih di masa depan yang didiskontokan ke
nilai sekarang dari pos yang diharapkan dapat memberikan hasill dalam
pelaksanaan usaha normal. Kewajiban dinyatakan sebesar arus kas keluar bersih
di masa depan yang didiskontokan ke nilai sekarang yang diharapkan akan
diperlukan untuk menyelesaikan kewajiban sekarang yang diharapkan akan
diperlukan untuk menyelesaikan kewajiban dalam pelaksanaan usaha normal.
B. JENIS LAPORAN KEUANGAN
Setelah
transaksi yang terjadi dalam perusahaan di catat dalam persamaan dasar
akuntansi, kemudian ringkasan transaksi tersebut dilaporkan kepada pihak luar
perusahaan yang memerlukannya.
- Jenis Laporan Keuangan
Laporan keuangan terdiri dari :
·
Laporan laba-rugi
·
Laporan neraca
·
Laporan perubahan modal
·
Laporan arus kas
a. Laporan
laba-rugi
Laporan laba-rugi adalah
ringkasan pendapatan dan beban suatu perusahaan dalam jangka waktu tertentu,
misalnya dalam waktu sebulan atau setahun. Laporan laba rugi menggambarkan
hasil usaha selama satu periode. Hasil usaha tersebut diperoleh dengan cara
membandingkan jumlah pendapatan dengan jumlah beban. Jika jumlah pendapatan
lebih besar dari jumlah baban, berarti laba. Sebaliknya, jika jumlah pendapatan
lebih kecil dari jumlah beban, berarti rugi.
Penyajian laporan laba rugi harus
memuat secara terperinci semua unsur pendapatan dan beban dalam jangka waktu
tertentu. Urutan penyajiannya adalah jenis beban yang jumlahnya lebih besar
dicantumkan pada urutan terakhir tanpa memandang jumlahnya.
Laporan laba-rugi dapat dibuat dalam dua bentuk, yaitu bentuk
langsung (single step) dan bentuk
bertahap (multiple step).
- Bentuk single step atau bentuk langsung, yakni semua pendapatan dikelompokan tersendiri dibagian bawah dan dijumlahkan. Jumlah pendapatan dikurangi jumlah beban, selisihnya merupakan laba bersih atau rugi bersih.
- Bentuk multiple step atau bentuk bertahap. Dalam cara ini pendapatan dan beban dibedakan menjadi operasional dan nonoperasional. Pendapatan dan beban operasional disajikan pertama, pendapatan dan beban nonoperasional disajikan kemudian.
- Laporan Perubahan Ekuitas
Laporan perubahan ekuitas adalah
ringkasan tentang perubahan ekuitas yang terjadi dalam suatu periode tertentu.
Laporan keuangan ekuitas memberikan informasi mengenai penambahan atau
pengurangan ekuitas selama periode tertentu. Penambahan ekuitas berasal dari
investasi dan laba. Pengurangan ekuitas biasanya jadi karena adanya kerugian
dan pengambilan untuk kepentingan pribadi.
Dari laporan
ini dapat diketahui apakah modal pemilik bertambah atau bila dibandingkan
dengan modal pemilik pada peride sebelumnya.Adapun penyebabnya bertambahnya
modal pemilik yaitu :
a.
Perusahaan
memperoleh laba bersih
b.
Adanya investasi
tambahan dari pemilk perusahaan.
Sedangkan
penyebab berkurangnya modal pemilik yaitu :
a.
Perusahaan
menderita rugi
b.
Adanya penagambilan
pribadi (prive)oleh pemilik.
Laporan
perubahan ekuitas harus memuat informasi berikut ;
1.
Modal pada awal
periode
2.
Laba atau rugi
selama satu periode
3.
Tambahan modal dari
investasi pemilik
4.
Pembagian laba
kepada pemilik
5.
Laba atau rugi yang
tisdak dibagikan pada periode sebelumnyan
- Penyusunan neraca
Neraca adalah suatu daftar
aktiva, kewajiban, dan ekuiatas perusahaan pada tanggal tertentu yang biasanya
pada tanggal akhir bulan atau tahun. Neraca dapat dibuat dalam dua bentuk :
- Bentuk akun/perkiraan
Dalam bentuk akun, aktiva
dicantumkan di sebelah kiri, sedangkan kewajiban dan ekuitas disebalh kanan.
Bentuk ini disebut juga bentuk skontro.
- Bentuk laporan
Dalam bentuk laporan, kewajiaban,
dan ekuitas dicantumkan dibawah aktiva. Bentuk laporan ini disebut bentuk
stafel.
- Laporan Arus Kas (statement of cash flow)
Laporan ini memberikan suatu
informasi mengenai arus kas masuk (cash
inflow) dan arus kas keluar (cash
outflow) selama suatu periode tertentu, sesuai dengan periode laporan
keuangan lain. Laporan arus kas memberikan informasi mengenai bagaimana
perusahaan mengelola kas masuk dank as keluarnya. Secara singkat laporan ini
menerangkan saldo kas awal perusahaan berubah dengan penambahan dan pengurangan
uang kasnya hingga mencapai aldo akhir per tanggal neraca.
Laporan arus kas berasal dari
laporan modal kerja yaitu selisih antara aktiva lancar dan utang lancar.
Kemudian diperluas dengan mengatkan kelompok lain di neraca, yaitu aktiva
tetap, utang jangka panjang, dan modal. Penambahan dan pengurangan kas
dikategorikan dalam tiga kelompok :
- Kelompok operasi (operational activities)
Dalam kelompok ini disajikan
penambahan dan pengurangan arus kas yang terjadi pada perkiraan yang terkait
dengan operasional perusahaan. Perkiraan tersebut adalah sebagai berikut :
a)
Laba atau rugi tahun berjalan
b)
Depresiasi, karena depresiasi
dianggap sebagai biaya perusahaan namun tidak terjadi uang kas keluar.
c)
Piutang disini dilihat
perubahannya.
d)
Persediaan
e)
Utang
f)
Biaya dibayar di muka
Bila hasil dari kelompok ini poitif, artinya kas
masuk lebih besar dari kas keluar. Perusahaan berada dalam kondisi yang
diharapkan karena hasil operasional sehari-hari menghasilkan likuiditas yang
lebih. Bila hasilnya negatif, berarti selama operasinya perusahaan telah
menggunakan kas dari sumber lain seprti misalnya penjualan aktiva, penambahan
utang, atau penambahan modal dari pemilik.
·
Kelompok investasi (investing activities)
Kelompok investasi adalah semua
transaksi yang terkait dengan investasi perusahaan perusahaan, berupa pembelian
aktiva tetap atau aktiva lainnya. Dengan demikian, perkiraan yang terkait
adalah perkiraan aktiva tetap dan aktiva lain.
Bila asil dari kelompok ini
menunjukkan saldo positif, berarti terjadi penjualan aktiva tetap atau aktiva
lain. Sebaliknya, bila hasilnya negative
berarti terjadi penambahan aktiva tetap lewat pembelian.
- Kelompok pembiayaan (financing activities)
Kelompok ini adalah perkiraan
yang terkait dengan aktivitas utang dan modal. Penambahan pada perkiraan utang
diartikan sebagai kas masuk. Demikian pula penambahan atau pengurangan pada
kelompok modal. Sebaliknya, pembayaran utang yang dilakukan salam periode
tersebut akan memerlukan kas keluar dan menurunkan saldo utang neraca.
Penyajian laporan arus kas dapat disusun dengan metode lansung dan metode tidak
langsung.
2. Menyusun Laporan Keuangan
Setelah data transaksi
diklasifikasikan dan diikhtisarkan, siklus akuntansi berikutnya adalah menyusun laporan keuangan.
Sebelumnya, telah diuraikan bahwa untuk membantu memudahkan penyusunan laporan
keuangan harus disiapkan kertas kerja. Bila kertas kerja telah diselesaikan,
laporan laba rugi dapat dengan mudah disusun dengan mengambil data dari kolom
laba rugi. Demikian pula, berdasarkan data kertas kerja kolom neraca dapat
dengan mudah disusun neraca.
a. Laporan
keuangan
Laporan laba rugi merupakan
ringkasan pendapatan dan beban-beban dalan jangka waktu tertentu (1 bulan atau
1 tahun). Perhitungan laba rugi dilakukan dengan memerinci berapa pendapatan
dan berapa baban. Pengurangan pendapatan dengan beban ini akan diperoleh laba
atau rugi. Jika pendapatan lebih besar dari beban, diperoleh laba bersih dan
jika pendapatan lebih kecil dari beban diderita rugi bersih.
- Laporan perubahan ekuitas
Laporan perubahan ekuitas
merupakan ringkasan perubahan ekuitas suatu perusahaan selama periode tertentu.
Laoran ini disajikan untuk melengkapi laporan keungan lainnya, yaitu
menjelaskan perubahan berupa penambahan atau pengurangan atas ekuitas dalam suatu
periode. Unsure-unsur yang mempengaruhi perubahan ekuitas adalah rugi bersih
dan pengambialn pribadi/prive.
- Neraca
Suatu daftar yang memuat
unsure-unsur aktiva, kewajiban, dan ekuitas yang disusun secara sisitematis
sehingga menggambarkan keadaan keuangan pada suatu saat tertentu disebut
neraca. Agar informasi keuanagan mudah dibaca, sebaiknya unsur aktiva
diklasifikasikan misalnya menjadi aktiva lancar dan aktiva tetap, kewajiban
diklasifikasikan menjadi kewajiban jangka pendek dan jangka panjang, serta
ekuitas menurut sifat kekekalannya.
Biasanya neraca dapat disusun
dalam dua bentuk yaitu :
- Bentuk laporan, yakni penyajian unsur aktiva, kewajiban, ekuitas dicatat berurutan dari atas kebawah. Jumlah unsur aktiva harus sama dengan jumlah kewajiban ditambah ekuitas.
- Bentuk skontro, atau sebela- menyebelah yakni penyajian unsur aktiva dicatat sebelah kiri dan penyajian unsur-unsur kewajiban dan ekuitas dicatat di sebelah kanan sehingga jumlah seimbang.
Kesimpulan
Permasalahan
yang terjadi dalam lapora keuangan adalah penyajian yang dilampirkan oleh
posisisi keuangan yang dipertimbanhkan dalam sebuah pengambilan keputusan
karena secara umum pengaruh keuangan dapat igambarkan dari kejadian keuangan
serta harus dapt dipertanggung jawabkan kepada sumber daya yang di percaya.
Salah
satu pencegahan bila terjadi manipulasi keuangan harus terus di kontrol awasi
dalam penulisan laporan keuangan dapat menggunakan peranan auditor dan investor
agar dapat dipastikan pertumbuhan keuangan secara riil atau nyata tentang
laporan keuangan.laporan keuangan adalah laporan yang berisi informasi tentang
kondisi keuangan dari hasil operasi perusahaan pada periode tertentu.
DAFTAR
PUSTAKA
Eldon S. Hendriksen, accounting
theory, ed. Ke-5, Richard D. Irwin,Terjemahan di terbitkan
penerbit Erlangga,
1996. Jakarta
Arrens & Loebbecke,
Auditing, an Integrated Approach,
ed. Ke-4, Prentice – Hall , Inc.,
Terjemahan diterbitkan Penerbit Erlangga , 1995.
SAK, Standar Akuntansi Keuangan, 1995.
Ormerod Paul. Matinya
Ilmu Ekonomi 2 : Menuju Ilmu ekonomi
Baru. Jakarta :
KPG ( Kepustakaan Populer Gramedia).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar